CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Friday, May 29, 2009

Demi Masa Manusia Itu Kerugian




Tulisan ini di coret untuk memperingati diri sendiri dan kepada semua yang sudi membaca....tulisan ini ana ambik dari buku selagi masih muda karangan Dr A’idh Al Qarni.
“Ibadah paling besar dan agung dalam memelihara waktu adalah solat wajib yang 5 waktu. Tatkala kamu meninggalkan shalat 5 ini ketahuilah bahawa kamu akan menderita kehinaan, kebinasaan dan dan kerugian yang besar di dunia dan akhirat. Ketika kamu enggan melakukan shalat yang lima waktu ini ketahuilah ini adalah bentuk kekafiran yang nyata. Ketika kamu berlepas diri dari shalat yang lima ini ketahuilah bahwa lembaran risalah kita tengah terbakar di lapangan. Keluhuran, keinginan dan kemenangan kita telah pun berakhir.”
Jika kita meletakkan agama ni di satu posisi yang lain dan sastera di satu posisi yang lain ini bererti penghancuran terhadap nilai-nilai luhur, syariat, ajaran, keorisinilan agama kita. Kita adalah umat yang senantiasa bersatu dan saling mengikat. Umat risalah dan umat yang kukuh.
Wahai umat yang penuh cita-cita......
Wahai umat pemilik risalah yang kekal......
Wahai generasi kejayaan yang dinanti......
Sesungguhnya kami menunggu peranan mu!
Sehingga umat ini bisa bangkit dari kubangan ketergelinciran. Sehingga mereka tersadar dari kelalaiannya dan kembali menuju kejayaannya yang gemilang. Kami menunggu kreativitas dari para Kreator. Kami menunggu ilmu dan buku-buku dari penulis, para ulama dan juru da’wah yang sentiasa mengajak kepada kebangkitan yang besar dan kemajuan yang diidamkan.
Maka telah Berjaya lah para musuh islam itu menjauhkan umat islam dari al quran dan meninggalkan solat. Sedangkan solat itulah tiang agama jika tidak dilaksanakan dengan bersungguh-sungguh maka mudahlah agama itu diceroboh dan diruntuhkan. Remaja atau pewaris pimpinan masa depan di sogokkan dengan hiburan yang melampau, disogokkan dengan pergaulan yang terlalu bebas, perbuatan yang sia-sia, didoktrinkan dengan gejala couple yang sangat melalaikan sehingga terlupa tanggungjawab kita sebagai khalifah allah, tanggungjawab kita sebagai da’I dan tanggungjawab kita sebagai hamba allah.
Perkara yang paling sedih sekali kita lebih sedih kalau tertinggal menonton pelawanan pertandingan bola sepak tapi kita tak rasa ape2 bila kita tinggalkan kewajipan solat 5 waktu dengan sengaja.
Kita menyesal kerana terlambat menonton cerita MATAHARI tetapi kita tak rasa ape2 pun bila kita berlengahkan solat.
Kita sanggup berkejar masa untuk sampai pada waktu yang tepat menonton wayang tapi kita bermalas-malasan utk menunaikan kewajipan kita kepada allah iaitu solat...
Kita berlumba-lumba utk masuk audition program reality TV tapi kita tak pernah berlumba-lumba utk memenuhi masjid kita dengan solat berjemaah.
Begitulah reality masa kini....peringatan ini ana tujukan khas buat diri yang kerdil ini dan buat semua sahabat2 kita cuba memperbaiki diri...jangan biarkan diri kita terus ditipu oleh musuh islam dan syaitan...
Kita mengimpikan syurga di akhir kehidupan ini namun kita tidak berusaha kearah itu..
Jika kita ingin menjadi jutawan di dunia kita berkerja keras ke arah itu...
Kita sering menyebut untuk kesyurga dan bercita-cita untuk menjadi penghuni syurga namun kita tak pernah berusaha kearah itu...
Renung2xkan, fikir2kan, ya allah tetapkan hati kami bersama Mu sehingga kehujung usia....i luv islam....islam dihatiku dulu kini dan selamanya...allahu akbar

Monday, May 25, 2009

KISAH ASHABUL UKHDUD dari surah Al-Buruj.





Kisah ini sangat penting untuk dijadikan rujukan dan ikutan kepada pemuda-pemudi Islam zaman ini kerana ia mengisahkan seorang pemuda yang berani kerana Allah s.w.t, hatta ditaruhkan nyawa sekalipun. Ilmu yang benar akan memimpin kita kepada Allah s.w.t, dan ini lah yang di ajarkan oleh pendeta (ahli Ibadat) sedangkan ilmu yang diajarkan oleh ahli sihir istana adalah bathil semata-mata. Tawaqqal dan berserahnya pemuda itu kepada Allah s.w.t menyebabkan bukan sahaja dia seorang, malah keseluruhan rakyat mendapat hidayah dan beriman kepada Allah s.w.t. . Kita dapat mengikuti kisah pemuda ini tertera dalam Surah Al-Buruj dan diterangkan dengan jelas oleh Nabi kita Muhammad s.a.w dalm hadith baginda seperti berikut ;
Shuhaib bin Simaan Arrmmi ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang mempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, karena itu anda kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir"
Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihir itu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah di tempat pendeta untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta.
Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba pada suatu hari ketika ia akan (hendak) pergi, mendadak (tiba-tiba) di tengah jalan ada seekor binatang buas sehingga orang-orang (ramai) tidak berani jalan di tempat itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang aku akan mengetahui yang mana lebih yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli sihir", lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa "Ya Allah jika ajaran pendita itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini".Lalu dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang ramai gembira karena telah dapat lalu lintas di jalan itu.
Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada Rahib (pendita), maka berkatalah Rahib itu kepadanya : "Anda kini telah afdhat (pesan) daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut namaku". Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit yang berat-berat pada semua orang.
Ada seorang pembesar dalam majlis raja dan dia telah buta karena sakit mata, ketika ia mendengar berita bahwa ada seorang pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata: "sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang anda suka".
Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mahu beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkan mu".
Maka langsung dia beriman kepada Allah dan didoakan oleh pemuda dan seketika itu juga ia sembuh dengan izin Allah s.w.t. Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana biasanya, dan ditanya oleh raja "Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan matamu" Jawabnya "Rabbi (Tuhanku)". Raja bertanya: "Aku?". Jawabnya "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu iaitu Allah". Ditanya oleh Raja "Apakah anda mempunyai Tuhan selain Aku?" Jawabnya "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu ialah Allah".
Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya siksa sehingga terpaksa ia memberitahu raja itu akan pemuda yang mendoakannya untuk sembuh itu.
Maka segera dipanggil pemuda itu lalu berkata "Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit"
Jawab pemuda itu "Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa jalla". Raja itu pun bertanya "Adakah aku?", "Tidak" jawab permuda itu. maka tanya raja itu "Adakah engkau ada tuhan lain selain aku?" Jawab pemuda "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu hanya Allah". Maka pemuda itu ditangkap dan disiksa seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan pada Rahib yang mengajarnya. Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan agamanya, tetapi Rahib tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka diletakkan gergaji di atas kepalanya dan digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua badannya.
Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini juga menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya pergi ke puncak gunung dan di sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempar dari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah agama, dan ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan aku sehendak-Mu)". Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga mereka berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah pemuda itu kembali menemui raja, dan ketika ditanya: "Manakah orang-orang yang membawamu?". Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
Lalu pemuda itu diperintah untuk membawanya ke laut dan naik perahu, bila telah sampai di tengah laut ditanyakan padanya jika ia mau mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu berdoa: "Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta", maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah pemuda kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja "Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?" Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan mereka".
Kemudian pemuda itu berkata kepada raja "Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku" Raja bertanya: "Apakah perintahmu?" Jawab pemuda: "Kau kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu anda ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca: Bismillahi Rabbil ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini), kemudian anda lepaskan anak panah itu, maka dengan itu anda dapat membunuhku". Maka semua usul pemuda itu dilaksanakan oleh raja, dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata: "Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya pemuda itu)". Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahwa semua rakyat telah beriman kepada Tuhannya pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi rakyat yang banyak ini. Maka raja memerintah supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api, dan tiap orang yang berjalan di sana, dan ditanya lentang agamanya, jika ia telap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia tetap percaya kepada Allah masukkanlah ia ke dalam parit api itu.
Maka adanya orang berjejal-jejal (berbaris-baris) dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu, sehingga tiba seorang wanita yang menggandong(membawa) bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu hampir menurut mereka berganti agama karena sangat belas kasihan pada anaknya yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang: "Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang hak. (H.R. Ahmad, Muslim dan Annasa'i)
Berkata Ibnu Abbas kisah ini berlaku 70 tahun sebelum Nabi saw.
Semoga pemuda-pemudi Islam kita akan mengambil iktibar dan pedoman dari kisah yang hebat ini. Tiada gentar pemuda ini walaupun nyawa sebagai ganti kerana cinta allah melebihi cinta kepada dunia. Ku damba cinta syahid utk bertemu dengan Mu ya Allah. Kadang – kadang diri hampir kecundang dalam dugaan hidup ini namun keyakinan dan cinta buat allah dan rasul perkuat perjuangan...jangan gentar tegakkan syiar islam kerana janji allah itu pasti...

Rujukan: internet

Wednesday, May 20, 2009

rasulullah ketabahanmu kekuatan perjuanganku

Suatu hari, Umar bin Khattab R.A menemui baginda di kamarnya. Umar mendapati baginda sedang berbaring di atas sebuah tikar usang. Tikar itu membekas di belakang baginda, manakala bantal yang keras membekas di bawah kepada baginda. Di salah satu sudut kamar itu terdapat lebih kurang satu gantang gandum. Di bawah dinding pula terdapat qarzh iaitu sejenis tumbuhan untuk menyamak kulit. Melihat keadaan itu, Umar menangis hiba. Rasulullah S.A.W bertanya kepadanya, “Apa yang membuatkan kamu menangis, Ibnu Khattab?”.
Umar menjawab dengan kata-kata yang bercampur baur dengan air mata kesedihan, “wahai NABI ALLAH, bagaimana aku tidak menangis , aku melihat tikar ini membekas di belakangmu. Kirsa Parsi dan Kaisar Rom duduk di atas tilam yang di buat dari emas, bantalnya daripada baldu dan sutera, serta dikelilingi buah-buahan dan sungai. Sedangkan tuan adalah manusia pilihan ALLAH.
Sambil tersenyum Baginda S.A.W menjawab, “Wahai Ibnu Khattab, kebaikan mereka dipercepatkan dan kebaikan itu pasti akan terputus daripada mereka. Sementara kita adalah kaum yang kebaikannya di tunda hingga ke hari kiamat. Tidakkah engkau rela akhirat untuk kita dan dunia untuk mereka?”
Umar menjawab, “aku RELA.”

hadis riwayat Ibnu Hibban dipetik dari buku tundukkan hati rahsia keikhlasan hidup di dunia fana karangan tok guru nik abdul aziz nik mat dan annual bakri haron...

berjuanglah walau payah sebagai ganti..
berjuanglah walau dunia bukan milik kita...
berjuanglah walau bukan kesengan yang diperolehi..
kerana segalanya allah akan balas di sana nanti..
kebahagian hakiki dan keseronokan yang berpanjangan..
kerana itu allah menguji kita di dunia..
teruskan perjuangan dalam medan da'wah di mana kiat berada..
jadilah seperti sebiji benih yang berkualiti walau dimana kita dicampakkan kita boleh tumbuh dan memberi manfaat kepada orang lain..

ikhlaskan hati demi allah dan rasulnya
allahu akbar..

penyejuk hati